Banyak bloger yang belakangan mendapatkan notifikasi dari Google Search Console untuk “Warning: data-vocabulary.org Deprecated” kalau diterjemahkan kurang lebih menegaskan bahwa penggunaan skema data terstruktur yang melibatkan data-vocabulary sudah usang, tidak lagi mendukung sebagai tanda mendefinisikan struktur website dan aplikasi berbasis markup.
Google ingin memfokuskan penggunaan Schema.org sebagai pengganti data-vocabulary yang mulai April 2020 mendatang tidak dapat support lagi dari raksasa teknologi asal California tersebut.
“Kami berfokus pada pengembangan satu skema, mulai April 2020 mark-up data vocabulary tidak lagi memenuhi syarat sebagai bagian dari fitur Google Rich Results.” tulis Google melalui blog Webmaster.
Makanya tidak heran banyak sekali pemilik situs web mendapatkan peringatan pada blog dan website yang terkena dampak perubahan, khususnya halaman spesifik yang memang masih terdeteksi data vocabulary.
Google perintahkan seluruh pengelola situs agar mengatur ulang dan membenahi skema mengikuti peraturan baru yang ada.
Wajar jika kasus ini jadi heboh di forum WordPress dan Blogger sampai Stack Overflow, sebab memang mayoritas website masih menggunakan data-vocabulary.
Blog ShukanBunshun.com juga dapat warningnya, disuruh ganti struktur buat breadcrumbs agar beralih ke Schema.org dan menghilangkan data-vocabulary.org.
Tips mengatasi error tadi saya dapat dari web Kompi Ajaib dengan mengganti kode HTML khusus Breadcrumbs saja. Kemudian masuk ke GSC dan menekan tombol Validate buat meminta proses validasi perbaikan.
Setelah menekan Validate ternyata tidak selesai begitu saja, Googlebot akan merayapi ulang seluruh halaman yang terkena dampak migrasi ini. Soal berapa lama selesainya, mungkin tergantung dari jumlah halamannya.
Kalau pas klik Validasi Perbaikan tapi gagal dan muncul peringatan merah kayak gambar berikut, artinya masalah belum terselesaikan.
Sebaliknya, jika merasa sudah selesai memperbaiki, ketik “Rich Results Test” di Google dan cek status web yang diperbaiki, seharusnya hasilnya tulisan berwarna hijau “Page is eligible for rich results“.
Google menggunakan data terstruktur sebagai format standar dan menentukan skema demi memberikan informasi mengenai sebuah halaman beserta semua isinya. Informasi tersebut dipakai buat dua tujuan utama:
- Memahami konten yang terkandung pada halaman.
- Mengizinkan fitur dan peningkatan hasil pencarian khusus.
Seperti apa format data terstrukturnya?
Beberapa macam antara lain JSON-LD, RDFa hingga Microdata mendefinisikan sejumlah struktur yang sesuai serta dapat digunakan untuk encode data deskriptif. Biasanya yang terstruktur tersebut dibuat pakai JSON dan HTML.
Lalu bagaimana dengan skema data terstruktur?
Format data terstruktur berfungsi sebagai kamus untuk menentukan jenis konten apakah “Person / Orang”, “Event / Acara”, “Organization / Organisasi”. Gambaran singkatnya jika kalian pernah Googling nama orang terkenal misalnya “Bill Gates” nanti akan muncul identitas dia dari sebuah halaman web, contoh gambar berikut. Ini menggunakan Schema jenis “Person” karena memberikan informasi terkait seseorang.
Proyek data-vocabulary Google memang sudah jadi andalan webmaster bertahun-tahun dalam pengembangan data terstruktur untuk sebuah website.
Sayangnya seiring berkembangnya zaman, penggunaan data vocabulary cenderung minim manfaat dan lebih berfaedah kalau pakai Schema.org. Sekarang Google berkolaborasi dengan mesin pencari lainnya dan berfokus pada Schema.org saja.
Dampaknya pada Blogger
Pengguna Blogger/Blogspot biasanya kena dampak bagian Breadcrumb. Sebuah elemen yang menentukan lokasi spesifik konten di suatu halaman web.
Imbas pada WordPress, breadcrumbs masuk ke dalam Tag dan memudahkan navigasi konten. Baik user Blogger dan WP, jika breadcrumb masih menggunakan struktur data-vocabulary ada baiknya diganti ke struktur Schema.