Fakta Lasso, Aplikasi Pesaing Tik Tok Buatan Facebook

Sepanjang Oktober 2018 kemarin aplikasi berbagi video pendek bernama Tik Tok secara mengejutkan mengalahkan Instagram, Facebook, Snapchat, Twitter, WhatsApp bahkan YouTube dalam hal total uduhan selama sebulan tersebut.

Angka itu merupakan kombinasi penggabungan total unduhan dari Google Play Store (Android) dan App Store (iOS). Sebagaimana lansiran SensorTower yang dirilis pertengahan November 2018, TikTok yang notabene berasal dari negeri Tiongkok diunduh sebanyak 3,9 juta kali.

Jika dibanding aplikasi yang namanya lebih populer seperti yang disebutkan pada alinea pertama tadi, tentu saja hasil rilisan situs pendata digital terkenal itu merupakan suatu pencapaian luar biasa bagi Tik Tok.

Facebook yang memiliki ratusan juta pengguna aktif tiap bulannya cuma dinstall 3,4 juta sepanjang Oktober totalnya masih juga dikombinasikan dari pengguna Android mau pun iOS, jadi cuma mendapatkan peringkat kedua.

Sementara aplikasi pesan singkat populer seperti WhatsApp cuma diunduh 2,9 juta kali saja. Kalah telak dari platform buatan pengembang ByteDance itu.

Fantastisnya angka unduhan seolah benar-benar membuktikan betapa melesatnya perkembangan aplikasi yang disebut sebagai aplikasi bocah micin oleh masyarakat Indonesia.

Jika dalam persentase, nilai pertumbuhannya signifikan yakni 245% alias 80 persen lebih tinggi dibanding YouTube untuk tahun 2017 dan 2018. Membludaknya minat menggunakan Tik Tok bagi mereka yang gemar mengunggah video singkat serta lip-sync dan didominasi kaum milenial berhasil menarik perhatian Facebook.

Sebaliknya, lansiran data sejumlah lembaga riset menilai Facebook sudah cukup kesulitan menggaet pengguna kalangan remaja. Sekarang, FB isinya kebanyakan ibu-ibu dan bapak-bapak yang nggak jauh-jauh dari ngomongin politik, urusan rumah tangga orang, gosip artis, dan sejenisnya. Postingan “Ketik 1 dan lihat apa yang terjadi” isinya 200 ribu komentar.

CounterPoint Agustus silam merilis sebuah data kalau Facebook sudah kehilangan 3,8 juta pengguna AS yang rata-rata berusia di bawah 23 tahun. Kebanyakan mereka beralih ke media sosial Instagram dan Snapchat.

Untuk di Indonesia, pengguna sudah banyak beralih ke Twitter. Katanya FB penuh hoax dan sarang hate-speech ya walau pun di Twitter juga sama saja. Alasan klasiknya adalah Facebook sudah dianggap membosankan.

Apesnya lagi bagi Facebook, mereka kalangan remaja labil yang baru kenal internet malah langsung main Tik Tok. Dan mungkin hal itulah yang menguatkan niat Facebook untuk merilis aplikasi saingannya bernama Lasso.

Lasso bukan nama asing bagi masyarakat Indonesia. Tidak, kita lagi nggak bicarakan Ari Lasso. Aplikasi video pendek yang dirilis buat menyaingi Tik Tok tersebut memang secara fitur tidak jauh berbeda.

Dengan harapan, pengguna yang kemarin menjadikan Snapchat dan Instagram sebagai pelariannya bisa pindah dan tertarik pakai Lasso, yang notabene mengincar segmentasi remaja tanggung.

Fakta Aplikasi Lasso 

Ketika peluncurannya awal November 2018 kemarin, Lasso sama sekali tidak membuat heboh jagat maya. Tidak banyak media yang gembar-gembor memberitakannya, Facebook pun tidak mengeluarkan pernyataan rilis media sebagaimana biasanya.

Cuma cuitan dalam akun Twitter seorang inisiator Facebook bernama Bowen Pan (@bowenpan), ia membagikan sejumlah tautan unduhan aplikasi Lasso lewat Play Store dan App Store yang kemudian di retweet kembali oleh Product Manager Facebook, Andy Huang.

Hari ini, tim saya merilis Lasso (@lassovideos), sebuah aplikasi video terbaru yang memungkinkan Anda membuat video singkat menyenangkan dan bisa dibagikan kepada teman.” tulis Bowen.

Namun sayangnya bagi pengguna Indonesia sekarang masih harus sabar menunggu. Kata Bowen, aplikasi Lasso saat ini cuma bisa diunduh untuk pengguna  di Amerika Serikat.

Jadi jangan heran kalau saat klik tautan yang diberikan Bowen justru muncul notifikasi Play Store: “Item Ini Tidak Tersedia di Negara Anda” berpadu simbol tanda seru atau peringatan.

Sementara iOS User tidak ada masalah, kalian dapat langsung menemukan aplikasinya di App Store. Lasso telah diunduh oleh lebih dari satu juta pengguna perangkat Apple seluruh dunia setidaknya hingga postingan ini terbit.

Triknya adalah dengan menggunakan VPN. Hanya apabila Anda kebelet pakai Lasso mau sekadar coba-coba, silakan install aplikasi Virtual Private Network kesayangan Anda dan arahkan ke server USA yang seolah-olah membuat Anda sedang berada di negara tersebut.

Leave a Comment