Dipush atau diunggulkan, dan selalu diprioritaskan oleh manajemennya sendiri adalah salah satu impian untuk para member JKT48 saat ini dan seterusnya.
Sebab, itulah salah satu cara mereka agar lebih dapat dikenal oleh fans, masyarakat awam hingga sampai bisa dekat dengan artis terkenal.
Dari lima generasi anggota JKT48 yang totalnya kurang lebih mencapai 70 member, ada sejumlah member yang selalu muncul di televisi, single utama, acara khusus, event penting.
Dengan kata lain sejumlah member tersebut “Dipush” atau “Diprioritaskan” untuk selalu tampil baik secara solo (individu) maupun dengan grup.
Ironisnya, saking seringnya mereka dipush bukan membuat fans semakin senang, dan sebaliknya justru penggemar merasa bosan serta muak.
3 Member JKT48 yang Pernah Kena Syndrom Overpush
1. Melody Nurramdhani
Awal menjadi anggota JKT48, Melody karena kasihan dengan adiknya, Frieska Anastasia yang ingin satu seragam dengannya.
Selain karena sering muncul di televisi, mendominasi center single utama JKT48, Melody juga punya empat jabatan di grup saat ini yakni jadi Member Team J, Member Team T, Kapten Tim T, dan General Manager Theater.
Atas faktor overpush ini membuat mayoritas fans JKT48 muak kepada Melody saat dirinya mengatakan “Ingin Membuat Zaman Baru Member dengan Anti-Mainstream” sementara dirinya masih rakus jabatan.
Faktor lain yang membuat Melody dibenci banyak fans JKT48 akibat dirinya blak-blakan sering mengirim tweet tentang Manchester United, klub sepakbola favoritnya.
Faktor lain yang membuat Melody dibenci banyak fans JKT48 akibat dirinya blak-blakan sering mengirim tweet tentang Manchester United, klub sepakbola favoritnya.
2. Nabilah Ratna Ayu
Pernah ada berita dari media online ternama yang mengutip bahwa “JKT48 itu Nabilah” dan “Nabilah itu JKT48” serta menyimpulkan bahwa Nabilah adalah satu-satunya alasan kenapa grup tersebut jadi terkenal dari awal hingga sekarang.
Hal ini jelas dan wajar membuat member JKT48 lainnya dari generasi pertama marah besar. Sebab perjuangan mereka seakan tidak dianggap.
Bahkan Ayana Shahab yang notabene satu angkatan sudah membenci Nabilah, tidak ingin satu tim lagi dengannya.
Itulah alasan kenapa Achan meminta manajemen untuk memindahkannya ke Team K3 saat shuffle tahun lalu.
Pengamat mengatakan faktor munculnya mindset “Nabilah adalah ikon JKT48” itu disebabkan oleh faktor “Overpush” yang dilakukan manajemen dalam kurun waktu bertahun-tahun.
Lebih lanjut, pengamat juga menyimpulkan keterlambatan JOT sebagai manajemen untuk berikan ‘push’ pada member lain saat anggota generasi kedua sudah diresmikan jadi faktor yang menghambat majunya JKT48, minimal dikenal oleh masyarakat awam.
3. Thalia Ivanka
Jika Melody dan Nabilah overpush karena memang berprestasi, lain halnya dengan Thalia Ivanka Elizabeth.
Vanka dinilai mengandalkan orang tuanya yang bisa dibilang terlalu memberikan tekanan pada manajemen untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.
Tak hanya kali ini, beberapa tahun silam ayahanda Vanka kerap mengecam JOT. Selain faktor tersebut, Thalia juga dibenci oleh banyak fans JKT48 akibat gayanya yang terlalu ‘menor’ dan berkiblat pada selebgram Awkarin.
Karena secara tak langsung Vanka telah melanggar dua poin dari ‘Peraturan Emas’ JKT48 (jika memang diterapkan) setelah kasus pertama Maret silam dirinya ketahuan dugem di sebuah diskotik Jakarta.
“Maaf tapi Team K3 sekarang udah jauh lebih bagus, ane gak tau kenapa semenjak shuffle team kok bisa para perusak masuk tim J, ane fanatik team J sebelumnya, tapi harus diakui, situasi berubah.” tulis seorang pengguna di sub-forum Kaskus JKT48.