Investor Cemberut Atas Pergantian Algoritma Facebook Terbaru 2019

Kata pendiri Facebook Mark Zulkarnaen, jumlah ‘penduduk’ platformnya kini mencapai 2,08 miliar pengguna yang aktif. Dia juga mengakui bahwa potensi untuk bisnis digital semakin berkembang signifikan, cukup banyak perusahaan besar hingga bisnis kecil perorangan memasukkan mereknya ke FB, setiap perubahan algoritma mungkin jadi yang paling dinanti.

Mark juga memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin memasang iklan di Facebook Ads, ini diakuinya jadi bagian dari potensi keran bisnis saling menguntungkan.

Faktanya pengguna menyambut baik hal ini, pihak Facebook ikut untung dalam hal penghasilan, dan pengusaha dapat memperluas jangkauan pelanggan.

Praktis, peningkatan penghasilan bersih diraup oleh perusahaan yang baru ‘berdiri’ bareng dengan klub Chelsea di tahun 2004 ini. Pundi-pundi rupiah pun mengalir deras masuk ke kantong Mark dan bininya.

Kilas balik ke 2016 saat dimana Facebook meraup enam miliar US dollar hanya dari iklan, dan tahun berikutnya yakni 2017 terjadi lonjakan sekitar 49% setara $3,4 M, lalu penghasilan bersihnya naik sampai 81% yang awalnya dua miliar dolar meroket ke angka $5,2 miliar kuartal akhir tahun lalu, investor melihatnya bagai ladang investasi menggiurkan.

Algoritma Baru

Zulkarnaen kerad juga, idenya kerap tidak sejalan dengan para investor yang dianggap cuma memikirkan keuntungan saja. Baru-baru ini Mark unggah postingan, dalam statusnya itu mengejutkan banyak pihak, saking berpengaruhnya itu posting sampai saham Facebook ikutan anjlok sekitar 4,8%.

Memangnya apa sih isi postingan itu hingga membuat saham perusahaan dengan kode FB ini ikut menurun?

Jadi Mark menulis soal hal apa saja yang akan dirubah dari beranda Facebook, biasa dibilang News Feed pada tahun ini, lalu dia menambahkan bahwa betapa pentingnya untuk menjaga kedekatan kerabat dan keluarga yang jadi prinsip awal Facebook itu sekarang mulai pudar.

Investor langsung ngambek kali ya? Karena si Mark mau mengembalikan Facebook ke asal mula tujuan dibuatnya platform itu, simak saja deskripsi situs mereka dari hasil pencarian Google berikut ini.

Penyebabnya banyak iklan serta postingan bersponsor bertebaran mengurangi relevansi pada prinsip hubungan antar pengguna Facebook.

“Kami teliti pemakaian medsos demi mengaitkan hubungan antar manusia demi kebaikan kita juga. Ini akan menambah nilai kebahagian pada masa mendatang.” tulis Mark.

Bukan tanpa pertimbangan, kata Mark, pihaknya sudah melakukan konsultasi, tahap riset serta penelitian sejumlah ahli, dia memutuskan untuk tetap pada menjalankan prinsipnya dengan memperbarui algoritma Facebook secara masif sepanjang 2019 ini.

Algoritma terbaru Facebook ini pada dasarnya News Feed akan dirombak menjadi postingan mana saja yang bakal muncul di awal beranda berdasarkan frekuensi pengguna berinteraksi dengan akun lain.

Interaksi yang Penuh Makna 

Faktor yang jadi alasan terbesar Facebook mengubah algoritma di 2019. Sederhananya, new algorithm ini akan melacak percakapan antara pengguna yang dilakukan berulang dalam satu tema yang sama, menyimpulkan interaksi tersebut penuh dengan makna –Meaningful Interaction-. 
Sebuah akun yang punya minat tertentu terbaca algoritma baru yang akhirnya bakal menampilkan pengguna lain dengan minat serupa. 
Contohnya, si Shukan itu punya hobi dan ketertarikan pada politik, seringkali Shukan membicarakan soal politik. Akun lain dalam jaringan pertemanan, katakanlah si Bunshun, punya minat yang serupa, lalu keduanya sering berkomentar, mengunjungi postingan dan menyukai halaman Facebook soal politik. 
Nah, berdasarkan algoritma terbaru maka yang akan muncul duluan di beranda si Shukan ini adalah akunnya Bunshun, ya meskipun si Bunshun memberikan reaksi entah komentar atau likes pada Fan Page / Halaman yang tidak disukai oleh Shukan, tapi tetap Fanspage-nya pun harus tentang politik. 
Kata Big Hull, dari Product Managemenet di Facebook mengatakan, postingan bakal diberikan poin oleh platformnya. Yakni saat sebuah posting dapat poin tinggi maka akan ditaruh bagian paling atas pada beranda atau News Feed orang lain. 
Sebelumnya di algoritma terdahulu, tingginya poin pada sebuah postingan itu berdasarkan jumlah reaksi, komentar serta share. Namun kali ini Facebook merubah mekanisme pemeringkatan, menggantinya dengan Interaksi yang Penuh Makna (Meaningful Interaction).

Pengaruh Pada Fanpage 

Pelaku bisnis yang sudah terlanjur menyelupkan diri pada Facebook dibuat geram atas keputusan Mark merubah algoritma, walaupun dalam lansiran laman News Room Facebook membantah bakal menyingkirkan konten Fanpage.

Namun apa boleh buat, dengan adanya algoritma terbaru ini menyulitkan konten umum yang tak terlibat pada poin Meaningful Interaction tadi.

Konten dalam Fanpage bersiap ditenggelamkan oleh algoritma baru Facebook hanya apabila sudah tidak berguna sebagai bahan diskusi untuk interkasi yang bermakna meskipun konten itu dipasangkan Facebook Ads (bersponsor).

Faktor ini dianggap biang keladi anjloknya saham Facebook, investor cemberut dan khawatir akan penghasilan perusahaan Mark bakal menurun akibat pergantian algoritma terbaru yang diprediksi minimnya ketertarikan pelaku bisnis untuk memasang iklan. 

Leave a Comment