Kata pendiri Facebook Mark Zulkarnaen, jumlah ‘penduduk’ platformnya kini mencapai 2,08 miliar pengguna yang aktif. Dia juga mengakui bahwa potensi untuk bisnis digital semakin berkembang signifikan, cukup banyak perusahaan besar hingga bisnis kecil perorangan memasukkan mereknya ke FB, setiap perubahan algoritma mungkin jadi yang paling dinanti.
Mark juga memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin memasang iklan di Facebook Ads, ini diakuinya jadi bagian dari potensi keran bisnis saling menguntungkan.
Faktanya pengguna menyambut baik hal ini, pihak Facebook ikut untung dalam hal penghasilan, dan pengusaha dapat memperluas jangkauan pelanggan.
Praktis, peningkatan penghasilan bersih diraup oleh perusahaan yang baru ‘berdiri’ bareng dengan klub Chelsea di tahun 2004 ini. Pundi-pundi rupiah pun mengalir deras masuk ke kantong Mark dan bininya.
Kilas balik ke 2016 saat dimana Facebook meraup enam miliar US dollar hanya dari iklan, dan tahun berikutnya yakni 2017 terjadi lonjakan sekitar 49% setara $3,4 M, lalu penghasilan bersihnya naik sampai 81% yang awalnya dua miliar dolar meroket ke angka $5,2 miliar kuartal akhir tahun lalu, investor melihatnya bagai ladang investasi menggiurkan.
Algoritma Baru
Zulkarnaen kerad juga, idenya kerap tidak sejalan dengan para investor yang dianggap cuma memikirkan keuntungan saja. Baru-baru ini Mark unggah postingan, dalam statusnya itu mengejutkan banyak pihak, saking berpengaruhnya itu posting sampai saham Facebook ikutan anjlok sekitar 4,8%.
Memangnya apa sih isi postingan itu hingga membuat saham perusahaan dengan kode FB ini ikut menurun?
Jadi Mark menulis soal hal apa saja yang akan dirubah dari beranda Facebook, biasa dibilang News Feed pada tahun ini, lalu dia menambahkan bahwa betapa pentingnya untuk menjaga kedekatan kerabat dan keluarga yang jadi prinsip awal Facebook itu sekarang mulai pudar.
Investor langsung ngambek kali ya? Karena si Mark mau mengembalikan Facebook ke asal mula tujuan dibuatnya platform itu, simak saja deskripsi situs mereka dari hasil pencarian Google berikut ini.
“Kami teliti pemakaian medsos demi mengaitkan hubungan antar manusia demi kebaikan kita juga. Ini akan menambah nilai kebahagian pada masa mendatang.” tulis Mark.
Bukan tanpa pertimbangan, kata Mark, pihaknya sudah melakukan konsultasi, tahap riset serta penelitian sejumlah ahli, dia memutuskan untuk tetap pada menjalankan prinsipnya dengan memperbarui algoritma Facebook secara masif sepanjang 2019 ini.
Algoritma terbaru Facebook ini pada dasarnya News Feed akan dirombak menjadi postingan mana saja yang bakal muncul di awal beranda berdasarkan frekuensi pengguna berinteraksi dengan akun lain.
Interaksi yang Penuh Makna
Pengaruh Pada Fanpage
Pelaku bisnis yang sudah terlanjur menyelupkan diri pada Facebook dibuat geram atas keputusan Mark merubah algoritma, walaupun dalam lansiran laman News Room Facebook membantah bakal menyingkirkan konten Fanpage.
Namun apa boleh buat, dengan adanya algoritma terbaru ini menyulitkan konten umum yang tak terlibat pada poin Meaningful Interaction tadi.
Konten dalam Fanpage bersiap ditenggelamkan oleh algoritma baru Facebook hanya apabila sudah tidak berguna sebagai bahan diskusi untuk interkasi yang bermakna meskipun konten itu dipasangkan Facebook Ads (bersponsor).
Faktor ini dianggap biang keladi anjloknya saham Facebook, investor cemberut dan khawatir akan penghasilan perusahaan Mark bakal menurun akibat pergantian algoritma terbaru yang diprediksi minimnya ketertarikan pelaku bisnis untuk memasang iklan.