Sejarah Terbentuknya IZONE Girlband Anti Plagiat K-Pop

Sejarah Berdiri & Pembentukan IZONE Girlband K-Pop Revolusioner yang Dituding Plagiat oleh K-Netizen apakah IZ*ONE layak jadi perhatian khusus di 2019? 

Mnet mencatat sejumlah rekor baru selama gelaran PRODUCE 48, mulai dari jumlah voting dalam satu hari untuk suatu member hingga rating tayangan televisi buat acara survival di tahun 2018 dinilai melampaui ekspektasi.

Jum’at (31/8) saat episode terakhir Produce 48, aktor kawakan Korea Selatan, Song Joong-ki naik ke atas panggung mengumumkan bahwa nama iZoNe sebagai girl-group hasil ajang PD48.

Sejarah Pembentukan IZONE

Girlband / Girl-group K-Pop Revolution!

IZONE (IZ-ONE) diambil dari “12-One” artinya 12 orang personel grup serta “One” memiliki makna Satu, mereka semua bersatu padu dalam grup baru, bekerja dan berkarya bersama menghibur jutaan penggemar dari seluruh dunia.

Mereka sempat dituding, IZONE Plagiat? Dari penamaan dianggap mengikuti salah satu grup musik wanita asal China.

Siapakah pengusul nama grup? Ia adalah Heung Soon-ji seorang warganet sipil asal Gwangju penggemar dan penonton setia Produce48.

Seperti diketahui, Mnet melakukan sayembara pencarian nama grup hasil PD48. Hal itu dilakukan melalui situs resmi mereka, hasilnya baru satu jam dibuka sudah lebih dari 4000 saran & masukkan nama grup mereka terima.

Mnet menjelaskan, nama IZONE memang inisiatif Heung Soon-ji namun makna lebih di dalamnya yanh diartikan 12-One (DUA belas orang dalam SATU grup) merupakan hasil pemikiran stafnya. Walau demikian warganet asal Gwangju tersebut tetap diapresiasi dengan dihadiahi sejumlah souvenir & merchandise orisinil Produce 48.

Belum ada satu bulan, IZ*One langsung beralih ke agensi baru bergabung bersama fromis_9 dalam naungan perusahaan label Off The Record Entertainment. “Kami siap lakukan yang terbaik buat IZONE dan fromis 9, untuk itu mohon dukungannya. Terima kasih.” tulis pernyataan situs resmi OTRE.

Off The Record Ent terbilang sebagai agensi baru di industri musim K-Pop, keberanian dan prinsip mereka menangani dua grup girlband besar sekaligus mendapatkan apresiasi banyak pihak. Semua orang menantikan kinerja label asal Seoul tersebut.

Produce 48 & IZ*ONE jadi trending selama 3 bulan berturut-turut di situs media dan komunitas Naver.

Member / Personel IZONE

Mayoritas pengikut dan penggemar acara Produce 48 dibuat heran & terkejut begitu mengetahui hasil akhir perolehan voting / suara yang dirilis oleh Mnet pada episode pamungkas PD48.

  1. Kwon EunBi → Woollim
  2. Jang Wonyoung → Starship Entertainment
  3. Miyawaki Sakura → AKS / OTR
  4. Kim Minju / Minjoo → Urban Works Digital
  5. Ahn Yujin → Starship Ent
  6. Jo Yuri → Stone Music Wall
  7. Honda Hitomi → AKS / OTR
  8. Lee Chaeyeon → WM Ent
  9. Yabuki Nako → AKS / Off The Record
  10. Choi Yena → Yuehua Ent
  11. Kim Chaewon → Woollim
  12. Kang Hyewon → 8D Creative

Meskipun hasilnya menuai kontroversi karena Mnet dinilai tidak adil terhadap trainee & peserta dari Jepang. Bahkan, hasil tersebut mempengaruhi keputusan Takeuchi Miyu Graduate dari AKB48 usai mengaku bahwa Produce48 adalah kesempatan & hatapan terakhirnya.

Miyu Takeuchi yang berminggu-minggu masuk top 10 member unggulan berdasarkan hasil voting karena bakatnya memukau para juri, di tahap episode akhir tiba-tiba anjlok dari posisi 12 besar.

Baca: Fakta Menarik Seputar IZ*ONE.

TV CM Perdana & Reality Show

Mungkin bukan hal tabu kalau grup seperti IZONE yang berisi member populer langsung dibanjiri tawaran pekerjaan. Job pertama langsung mengalir, mereka mendapatkan kerjasama proyek iklan (TV CM) dari OVERHIT, yang sudah ditayangkan beberapa waktu lalu.

Tidak berhenti disana, perusahaan pakaian ternama Korea, SKOOLOOKS juga mengajak dua belas orang member IZONE sebagai partner mempromosikan produk terbaru mereka.

Begitu juga program televisi Reality Show IZ*ONE pertama yang mengudara per Oktober 2018.

Tiga anggota asal Jepang yakni Honda Hitomi, Miyawaki Sakura dan Yabuki Nako disibukkan jadwalnya harus terbang Korea – Jepang atas nama profesionalisme karena selain IZONE, mereka aktif di grup asalnya masing-masing yakni AKB48 & HKT48.

Acaranya diberi nama IZ*ONE CHU! mengisahkan keseharian para member IZONE berkegiatan, bercanda tawa satu sama lain.

Inovasi Yasushi Akimoto

Melihat cara manajemen IZONE dalam melakukan pendekatan kepada penggemarnya sendiri memanfaatkan membernya, dinilai sebagai suatu langkah inovatif. Apakah benar hal ini merupakan inisiatif Yasushi Akimoto? Itu masih menjadi tanda tanya besar.

Namun yang jelas, fans mengapresiasi adanya obrolan, diskusi antar member juga melibatkan penggemar melalui layanan live streaming. Artinya komunikasi satu arah mulai ditinggalkan dengan cara baru menarik minat masyarakat awam.

Atas inovasi tersebut bahkan IZ*ONE disebut sebagai girlband K-Pop revolusioner, karena caranya dalam berinteraksi dengan fans mulai ditiru dan diikuti girl-group lainnya di Korea Selatan.

Padahal, Aki-p sebagai pendiri AKB48 Group sering dituduh plagiat oleh basis fans K-Pop sebelum adanya proyek PRODUCE 48 dan IZONE.

Simak: Single ke-54 AKB48 Didominasi IZ*ONE.

Album dan Single Pertama

Lagu Nekkoya dibawakan sebagai ‘pemanasan’ sementara La Vie en Rose sepakat dinobatkan jadi single debut grup iZoNe walau sebenarnya Nek-koya dirilis sebelum nama IZ*ONE terbentuk. Namun, mereka memutuskan agar dicantumkan dalam sejarah panjang grup nantinya.

Sementara album berjudul COLOR*IZ / Coloriz yang artinya Color bermakna penuh warna dan IZ berasal dari dua huruf awal nama grup IZONE tersebut memiliki definisi mendalam.

Harapan agar grup IZONE selalu ceria penuh warna dalam keseharian baik itu membernya, staf, hingga penggemar yang mereka hibur.

Sedangkan “La Vie en Rose” merupakan MV (video klip) serta lagu perdana yang tayang resmi usai pembentukan grup.

Hanya dalam 5 jam setelah diunggah ke Channel YouTube, MV La Vie en Rose IZ*ONE meraih 4,2 juta viewers. Namun lagi-lagi isu bahwa IZONE plagiat koreografi dance / tarian dalam video klip tersebut beredar.

WIZONE Sebutan Nama Fans IZONE

WIZ*ONE secara resmi dipilih sebagai nama official fans club untuk grup IZ*ONE. WIZONE artinya Wiz bermakna Penyihir menurut Ahn Yu Jin, dan sisanya penggalan nama girl-group itu sendiri.

Sedangkan versi Pledis, WIZ*ONE juga dapat diartikan dengan kepanjangannya yakni “We are IZONE” seolah jargon yang bisa jadi kebanggaan penggemar grup.

Keputusan tersebut ditentukan berdasarkan sayembara yang dilakukan Mnet bekerja sama dengan Pledis Entertainment selaku agensi IZONE.

Fans saat itu bisa memberikan masukkan nama terbaik menurut penggemar untuk panggilan fan club, ditentukanlah WIZ*ONE ini.

IZ*ONE juga dipercaya menjadi brand ambassador salah satu Marketplace terpopuler di Korea Selatan yakni 11Street dan Ticketmonster.

Apakah IZONE Plagiat?

Terlepas dari koar-koar fandom girlband lain yang sering menyebut IZONE Plagiat dari segi penamaan fans club, tarian koregorafi La Vie en Rose, dan nama grup itu sendiri.

Namun tidak dapat dipungkiri popularitas tiga member asal Jepang sekaligus proyek besar kerja sama Akimoto Yasushi dan Mnet membuat Produce 48 memiliki lebih banyak penggemar dibanding haters.

Soal kemiripan koreografi, nama, dan judul itu merupakan tanggung jawab pihak ketiga. Misalnya dalam lirik lagu La Vie en Rose diciptakan produser Avex, maka produser lah yang berhak menjawab. IZONE kan bayar buat beli hak cipta lagu buatannya. Bukan begitu Ki Sanak?

Prestasi dan Penghargaan (Awards)

Setelah debut, hanya satu minggu berselang IZ*ONE dinominasikan untuk kategori Artis Wanita Pendatang Baru Terbaik dan Penyanyi Terbaik oleh Mnet Asian Music Awards (MAMA) 2018.

Selengkapnya tentang: Informasi Prestasi IZONE.

Kasus IZONE dan Kontroversi

Perilisan mini album debut usai konser perdana perkenalan grup, IZONE juga merilis salah satu lagu berjudul “Suki ni Nacchau darou” yang membuat mereka dicekal oleh stasiun tv Korea, KBS.

KBS (Korean Broadcasting System) menilai lirik dalam lagu tersebut mengandung kalimat terlarang yang tidak sesuai peraturan pers nasional Korea, akibatnya mini berdampak pada pencekalan seluruh mini album IZ*ONE.

Lagu “Suki ni Nacchau darou” ditulis dalam bahasa Jepang memiliki penggalan lirik yang disebut berbau politik dan menyinggung Korea.

Kedua negara memang tak lepas dari pertikaian masa lalu, sejarah mencatat publik Korea selalu sensitif terhadap politikal Jepang yang mana mereka pernah dijajah oleh bangsa Kekaisaran Jepang awal tahun 1900’an.

Sampai kini masih membekas. Namun untungnya, musik lah yang membuat kedua negara ini tak canggung lagi untuk bersatu dengan mengesampingkan sensitivitas politik.

Petisi untuk memboikot IZ*ONE di Korsel semakin marak. Awalnya ditandatangani oleh 27 ribu orang hanya dalam sehari dan angka itu terus bertambah signifikan.

Selain itu tindakan salah satu yang timbulkan kontroversi dari Kang Hyewon membuat ia kehilangan banyak fans dari Korsel akibat hobinya menonton sebuah anime Jepang yang dinilai berbau politik masa lalu negara asalnya. Parahnya, Hyewon dibuatkan petisi agar keluar dari IZONE entah mengundurkan diri (Resign) atau Lulus (Graduate).

Kapan IZONE Konser di Indonesia?

Kemarin akun Instagram JakartaKonser menghebohkan publik Nusantara sebab mereka memposting foto para member IZ*ONE dengan kalimat singkat.

Warganet berasumsi bahwa IZONE konser di Indonesia bakalan segera terjadi walau belum diketahui jadwal, tiket, info detail lain seperti venue hingga tanggal persisnya.

Jakartakonser semacam Event Organizer yang kerap berpengaruh besar pada kedatangan musisi / artis dari luar negeri.

Baca juga: Urutan Member IZONE Tercantik.

WIZONE Official IZ*ONE Fans Club ada yang gratis dan premium. Tapi kalau kamu mau benar-benar dianggap fans sama Pledis dan member IZONE, ya daftar masuk membership akan dikenakan biaya cukup mahal. Belum termasuk saldo administrasi bulanan.

Kurang lebihnya begitulah Sejarah Terbentuknya IZONE Girlband Anti Plagiat Girlgroup K-Pop lainnya yang didirikan atas kontribusi produser Yasushi Akimoto dari Jepang serta menelurkan sejumlah prestasi hebat dari ajang penghargaan musik bergengsi dunia umumnya dan asia khususnya.

Leave a Comment