Sindiran Ngena dari eks Member Generasi Pertama, Sendy Ariani pada Manajemen JKT48.
Tuntutan pekerjaan secara profesional usai bekerja keras dalam mengikuti proses audisi hingga terpilih menjadi member JKT48 kenyatannya hasil tidak selalu berbanding lurus.
Mereka yang graduate atau keluar dari grup dengan alasan lulus, resign (mengundurkan diri) dan bahkan dipecat sekalipun entah ada faktor kesengajaan atau tidak, rata-rata merasa bosan.
Mantan anggota JKT48 generasi ketiga, Nadhifa Salsabila atau akrab disapa Nadse mengungkapkan hal itu secara blak-blakan.
Nadse yang kurang lebih tiga tahun melayanin para Wota diatas panggung theater mengetahui persis alasan member khususnya generasi ke-3 memilih keluar dari JKT48.
Simak: Skandal Manda Okta JKT48 Sengaja Disebar
Jadi Pelengkap Doang?
Nadhifa bercerita panjang mengenai aktivitasnya sehari-hari berkegiatan sebagai member JKT48.
“Disana (JKT48) itu semua member diperlakukan sama terutama kalau lagi latihan, datang tepat waktu makin awal malah lebih bagus dan kalau telat satu menit aja dihukum push up sama sensei.” kata Nadse.
Dia melanjutkan, latihan yang di hari libur biasa dimulai pagi hari bisa selesai hingga larut malam.
“Kalau menjelang event besar kayak semacam konser, handshake, atau request hour itu bisa latihan dari 9 pagi ke jam 1 pagi dinihari (tengah malam).” lanjutnya.
Tapi menurut Nadse latihan keras yang sudah dilakukan member JKT48 dan hasilnya tidak selalu memuaskan membuat mereka lebih pesimis.
“Misalnya kalau ada member yang jarang latihan tapi sering muncul di TV, itu kan bisa bikin anggota lain yang udah latihan pagi-siang-malam jadi iri.”
Salah satu mantan anggota JKT48 yang juga menjadi teman akrab Nadse saat di grup pernah mengungkapkan suatu hal, namun Nadhifa enggan menyebutkan namanya.
“Katanya, dia pilih grad karena bertahun-tahun bosen, cuma jadi pelengkap di theater hampir setiap hari nggak ada perubahan.” tutur Nadhifa.
Sindiran Pedas Sendy
Lewat akun Twitter, mantan anggota generasi pertama JKT48, Sendy Ariani menyindir masa-masa kelamnya di grup dan bagaimana manajemen memperlakukan mereka.
“Dari dulu emang ada rasa gak suka dari pihak atasnya.” tulis Sendy.
Sendy menambahkan kalau member berbakat masuk JKT48 pun akan sia-sia, lebih baik cari kesempatan lain jangan buang talenta di grup tersebut karena minim dukungan manajemen.
“Punya bakat pun ya udah dipendam aja, tapi giliran orang mau grad ditahan-tahan, (diajak) maju pun nggak, kalau member maksa dibilang keluar gak baik-baik, rejeki udah ada yang ngatur.”
Baca: Fakta Lagu Dirimu Melody Single ke-18 JKT48
Cuitan itu kemudian mendapatkan beragam reaksi, ada generasi micin yang ngamuk membela perlakuan JOT, ada juga yang meminta Sendy Ariani bongkar semua kebobrokan manajemen.