Memahami Cara Kerja Algoritma Instagram Terbaru 2023

Bagaimana Cara Memahami Sistem Algoritma Instagram 2023 Terbaru Bekerja – Beberapa perubahan pada sejumlah media sosial memang kerap jadi perhatian khusus saat ini, apalagi menyangkut algoritma karena dampaknya bukan hanya pada pengguna biasa melainkan ke pelaku bisnis digital juga.

Belum lama bulan lalu kami disuguhkan oleh anjloknya saham Facebook akibat update algoritma, kini giliran media sosial yang masih satu induk dengan FB, yakni Instagram juga ikut-ikutan memperbaruinya.

Instagram yang telah menyadari sebagai media sosial dengan jumlah pengguna aktif terbanyak di dunia kedua setelah Facebook itu merombak linimasa.

Pengguna sudah banyak yang tahu penyusunan konten pada kronologi telah berubah, tidak lagi beraturan seperti layaknya Twitter Feed, namun bukan hanya sebatas feed yang dirubah oleh Instagram.

Mereka yang mengalami gejala dampak perubahan ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

Pertama:  Jumlah reaksi berupa Likes dan Komentar / Comments menurun drastis, tidak seperti biasanya. 


Kedua: Instagram Story / IG Stories mendapatkan sedikit respon. Cek: Fitur Instagram Notes di Android dan iOS.

Dapatkan Banyak Atensi

Jadi intinya pada update algoritma Instagram terbaru ini, postingan Anda hanya akan digapai oleh 10% dari total jumlah followers / pengikut secara keseluruhan, kecuali…  


Kecuali jika konten yang Anda posting mendapatkan atensi atau impresi / engagement (keterlibatan) seperti like dan comment yang bisa dibilang banyak, maka konten Anda akan diperlihatkan lagi ke lebih banyak followers Anda atau lebih dari angka 10% tadi.  


Instagram cukup menghargai pengguna yang suka aktif berinteraksi di kolom komentar, misal saling balas comment.  


Pertimbangannya adalah, apabila setelah lebih dari 60 menit konten yang Anda posting ternyata masih banyak yang berkomentar dan saling balas atau terjadi perdebatan di kolom komentar, maka Instagram akan meningkatkan impresi postingan ke lebih banyak followers Anda


Pengguna semakin pasrah, sudah timeline tidak lagi real-time ditambah algoritma baru yang membuat pebisnis keliyengan.


Kenapa bisa terjadi seperti ini? Instagram menegaskan pentingnya interaksi antar pengguna, jadi mereka menambahkan agar pengguna lebih sering melihat postingan yang disukai dan frekuensi berinteraksi dengan akun tersebut lebih banyak daripada yang lain.


UUD: Ujung-ujungnya duit, betul, faktor kedua mungkin ya karena bisnis dan mereka berniat menggaet pelaku digital marketing untuk beriklan dengan Sponsored Content.  


Jenis Keterlibatan 

Ada beberapa jenis keterlibatan pengguna yang patut dipahami untuk beradaptasi dengan algoritma Instagram terbaru ini diantaranya: 
  1. Jumlah Likes 
  2. Jumlah Komentar 
  3. Durasi Tonton Video 
  4. Jumlah Share
Semakin banyak yang melakukan keempat poin diatas pada postingan Anda, maka makin bagus akun Anda di mata Instagram dan hasilnya konten yang disebarkan jadi efektif tersebar mencapai seluruh followers. 
Dampak terbesar akan dirasakan oleh akun berkategori Business / Bisnis. Wajar, seperti yang sudah disebutkan tadi, mereka ingin menarik minat pebisnis untuk beriklan.

Urutan foto dan video yang muncul pada timeline Instagram telah diatur dari seberapa sering Anda berinteraksi terhadap suatu konten dalam sebuah akun.

Contoh kecil: bila Anda follow akun Eminem dan Young Lex, tapi cenderung sering likes, share, dan komentar di postingan milik @Eminem, maka konten yang akan dimunculkan pertama kali / paling atas ketika Anda buka aplikasi Instagram adalah postingannya si Eminem, walaupun si @YoungLex posting satu detik sebelum dan setelah Anda membuka IG.

Interaksi sangat penting, apabila konten itu meraih banyak impresi dan atensi, algoritma terbaru akan secara otomatis menganggap postingan tersebut berkualitas.” kata Yann Ledoux.

“Pengertian lebih lanjut, kami mendorong semua kreator agar lebih kreatif dalam membuat konten sebelum dipublikasikan, pentingnya meninggalkan kesan yang membuat pengguna merasa tertarik untuk berinteraksi lebih dalam.” lanjutnya.

Banyak cara diterapkan agar mendapatkan banyak interaksi, mulai dari kemas konten dengan baik, bikin format berupa video, sampai caption teks yang menarik perhatian followers.

Tips: Sering-sering kasih Likes pada komentar pengguna yang ada di postingan Anda.

Aktiflah dalam berinteraksi dengan followers yang ada di kolom komentar maupun melalui Instagram Stories, hal ini demi meningkatkan nilai impresi.

Manfaatkan Stories 

Fitur IG Stories atau Instagram Story sejatinya bukan hanya pelengkap yang harus diabaikan, Anda bisa memanfaatkannya karena algoritma terbaru akan memperhitungkan interaksi melalui Stories.

Seperti apa interaksi lewat Stories yang dimaksud?

Interaksinya berupa mengirim pesan, dan konten yang Anda buat ternyata dibagikan (Share) ke pengguna lain, menyiasatinya cukup dengan manfaatkan fitur yang interaktif.

Makin banyak yang mengirim pesan dan membagikan konten Stories Anda, maka semakin mudah beradaptasi pada algoritme baru dan kemungkinan postingan Anda muncul dengan jangkauan lebih luas ke lebih dari 10% dari total jumlah pengikut.

Tips lagi: Gunakan fitur pada Stories seperti Polling, atau sertakan link / URL ke situs web Anda.

Namun yang perlu diketahui untuk memasang fitur tautan atau link ke website pada IG Stories, akun Instagram harus berkategori Bisnis dan mempunyai lebih dari 10.000 followers. 

Tagar yang Relevan 

Adanya update algoritme baru tak membuat Instagram meninggalkan konsep perhitungan lawas seperti pada penggunaan hashtag atau tagar pada konten. 
Peristiwa terjadinya shadow banning atau pemblokiran besar-besaran akibat hashtag yang tidak relevan dengan isi konten yang terjadi tahun lalu masih ramai dibicarakan. 
Tentu kejadian itu sebagai peringatan agar pengguna lebih waspada walau niatnya memancing mendapatkan followers baru. 
Penggunaan hashtag masih berpengaruh signifikan terhadap penambahan jumlah followers pada akun Instagram secara efektif, juga meningkatkan interaksi dalam topik yang sedang hangat diperbincangkan.

Instagram sangat menyukai penggunaan hashtag namun yang relevan pada isi konten. 
Misal, konten ada berupa foto tentang HP Samsung Galaxy S10, captionnya juga berisi spesifikasi ponsel tersebut, tapi ternyata hashtagnya pakai #InstaSport #Renang #Martabak, kan nggak relevan! 
Di dalam perkembangannya teknologi machine learning masa kini, algoritme lebih cerdas menyaring relevansi tagar pada konten, tidak seperti dahulu kala sebelum Instagram diakuisisi Mark Zulkarnaen. 

Kesimpulan 

Algoritma terbaru Instagram akan mendorong semua yang terlibat untuk terus melakukan adaptasi, apalagi pelaku bisnis, mereka harus lebih jeli menyikapinya serta memanfaatkan situasi, mengemas konten agar lebih relevan dan berkualitas demi mencapai target

Leave a Comment