Cara Menyiasati Algoritma TikTok Update Terbaru – Algoritma TikTok seolah jadi sebuah misteri, terutama bagi mereka pengguna yang baru terjun ke platform berbagi video pendek ini. Namun, jangan sampai terkecoh oleh cara kerja algoritmanya.
Seperti sejumlah jejaring sosial lainnya kayak YouTube dan Instagram, ada beberapa faktor yang dapat menentukan seberapa baik nilai engagement video yang Anda unggah di Tik Tok.
Mulai dari penggunaan tagar (Hashtag), waktu kapan Anda mengunggah, bahkan pemilihan lagu yang dijadikan musik juga benar-benar berpengaruh kepada algoritma TikTok.
Memahami Algoritma TikTok
TikTok menjelma menjadi aplikasi paling digandrungi dua tahun belakangan, generasi yang disebut “Gen-Z” ramai-ramai menggunakan platform tersebut. Mungkin yang dari Indonesia pernah terkenal nama Bowo.
Namun yang mesti dipahami adalah, sebenarnya TikTok bukan cuma wadah berbagi video lipsing dan gerakan dance yang lagi viral. Tidak sedikit perusahaan, pebisnis dan brand ikut bergabung mempromosikan produknya pakai cara kekinian.
Mulai dari tips perawatan kulit (Skincare) hingga akting pemilik akunnya yang unik, bahkan sampai menyinggung ke politik, semua ada ruangnya tersendiri buat setiap Niche (Tema).
Sebelum mengulik lebih dalam mengenai cara kerja algoritma TikTok, harap dicatat kalau TikTok lebih suka menyembunyikan sistem penentuan algoritma mereka dibanding media sosial atau aplikasi pesaingnya.
Misalnya kalau di Instagram, pihak IG pernah menjelaskan secara terbuka bagaimana sebuah postingan pengguna mendapatkan peringkat terbaik di Feed yang acak (non-Chronological Order). Sedangkan algoritma TikTok seolah bekerja secara misterius dan tidak ada penjelasan resminya.
Tapi jelas, hal tersebut tak mengurungkan niat pengguna untuk mendalami seperti apa cara kerja algoritma TikTok yang ternyata berubah hampir setiap beberapa bulan sekali.
Jurnalis Henry Hien dan Matt Schlich pernah melakukan investigasi serta eksperimen yang hasilnya memuaskan bagi mereka berdua. Keduanya kemudian berbagi pengalaman kepada pengguna TikTok.
Ada banyak catatan dari penelitian bagaimana cara kerja algoritma TikTok. Sejauh kesimpulan yang dirangkum, algoritmanya ditentukan dari banyaknya faktor berbeda serta tidak ada cara buat mengelabuinya.
Sebaliknya, user TikTok dapat melakukan tips yang disarankan untuk meningkatkan keterlibatan (Engagement), dan visibilitas (Visibility) atau jangkauan konten ke pengguna yang belum mengikuti.
Dalam pandangan dunia media sosial, TikTok masih terbilang ‘Anak Baru’. Inilah alasan kenapa membutuhkan waktu lebih lama buat mengetahui secara jelas algoritma TikTok bekerja.
Mengingat perilaku AI, penentuan masuk Trending (Trends), dan fitur pentingnya kerap kali berubah. Sekalinya Anda selesai mengatur profil akun TikTok, pasti Feed konten yang disuguhkan oleh sistem akan berubah terbagi menjadi halaman “For You” dan “Following”.
Meski demikian kedua Feed punya fungsi masing-masing dan berbeda tentunya. Tab “Following” difokuskan pada konten dari akun yang Anda ikuti (Follow), dan bagian “For You” inilah konten ditampilkan berdasarkan popularitas, perilaku pengguna, dan faktor relevansi.
Kalau di TikTok namanya “For You”, di Instagram mirip “Explore” gitu. Semua menyesuaikan apa atau siapa yang kita follow, penyesuaian minat serta interaksi.
Misalnya, Anda suka nonton video TikTok tentang tutorial Make-up kemudian berkomentar, berbagi dan menyimpan, maka ke depannya halaman “For You” ini diisi dengan konten serupa yakni makeup.
Kurasi dan cara kerja algoritma TikTok di halaman “For You” inilah yang membuat pengguna jadi betah, sekalinya nonton satu video, lanjut tertarik pada video lain dengan tema yang sama.
Algoritmanya ini juga yang bikin pengguna ketagihan buat buka TikTok, apalagi jika akun TikTok Anda memiliki Niche (Tema/Topik) yang spesifik maka jumlah followers akan ikut meningkat seiring dengan minat mereka pada konten Anda.
Berdasar statistik, rata-rata pengguna menghabiskan waktu mereka setiap hari di TikTok selama 52 menit. Angka fantastis yang berarti algoritma mereka benar-benar efektif sedemikian rupa membuat penggunanya betah.
Halaman “For You” memang tidak menjamin konten Anda jadi viral, tapi setidaknya dapat dijadikan langkah awal bagi para kreator untuk pamerkan karya mereka di TikTok.
Butuh optimasi lebih sehingga video TikTok bisa ikutan viral dan populer. Karena Tik Tok sendiri menggunakan sejumlah pertimbangan buat mengirim sebuah konten ke halaman “For You”, seperti filter yang digunakan, hashtag, musik, hingga jadwal waktu upload.
Baca juga: Cara Mendapatkan Uang dari TikTok Monetisasi.
Faktor Penentu Algoritma TikTok
Setidaknya ada dua faktor paling umum yang bisa dimaksimalkan kreator ketika membuat konten video agar dapat lebih dijangkau oleh banyak pengguna lain, berikut merupakan rangkumannya.
Penggunaan Hashtag
Seperti yang telah disebutkan tadi, halaman “For You” sering menjadi target kreator pemula untuk mencari peruntungan seberapa besar ketertarikan user terhadap video mereka.
Makanya sekarang banyak yang menambahkan hashtag #ForYou, #FYP, #ForYouPage. Sayangnya, pemakaian tagar tersebut dalam sebuah postingan tidak menjamin konten Anda akan muncul di halaman “For You” akun orang lain.
Sementara berdasarkan penelusuran yang dikutip dari Vice.com, menggunakan salah satu dari tiga hashtag di atas tadi dalam caption bisa membantu sebuah konten muncul di tab “For You”.
Bersamaan dengan taktik tagar FYP, pengguna juga suka sekali memakai hashtag yang lagi trending ke dalam caption. Saran kami: sebaiknya jangan sekali-kali memasukkan tagar yang tidak relevan dengan konten.
Contoh: video Anda tentang konten memasak, di dapur. Tapi tagarnya mengandung olahraga/sports, ini kan tidak relevan. Usahakan mempertimbangkan relevansi konten dengan caption dan hashtag yang digunakan.
Dengan menekan tombol “Discover“, kita dapat menemukan hashtag apa saja yang lagi populer dan banyak dicari atau dipakai oleh pengguna TikTok.
Pilih hashtag yang lagi trending dengan ikon warna merah di sampingnya, buat konten serupa, lalu tambahkan tagar tersebut ke caption agar terjangkau lebih banyak user.
TikTok juga menampilkan seberapa banyak views yang diperoleh setiap hashtag di trending, semakin tinggi angkanya berarti konten serupa makin disukai.
✔ Tips: Cek berkala hashtag apa saja yang lagi trending, lalu buatlah konten yang sama untuk ambil bagian kemudian tambahkan tagar ke dalam caption videonya.
Pemilihan Lagu
Ternyata pengaruh pemilihan lagu atau musik dalam sebuah konten video di TikTok sama pentingnya seperti penggunaan hashtag, ini akan membantu memperluas jangkauan video ke publik.
Kabar baiknya adalah jika Anda menggunakan lagu yang lagi trending maka bisa menambah views dan like di TikTok dengan cepat.
Walau tidak seperti Tab Discover, sulit menemukan musik yang lagi populer di TikTok tanpa membuat video terlebih dahulu atau menonton konten orang lain.
Untuk itu, cara mengetahui lagu yang lagi tren di TikTok adalah masuk ke Video Editor. Tekan logo Plus (+) di bagian tengah bawah pada tampilan editing, Anda tidak harus merekam apa pun buat melihat lagu populer.
Cukup menekan tombol “Sounds” pada bagian atas layar dan kini bisa menemukan semua musik yang lagi ramai digunakan.
Ada menu “TikTok Viral” juga bisa mencari lagu favorit Anda. Di sini Anda dapat menemukan semua musik yang sedang trending dipakai banyak kreator.
Manfaatkan juga fitur “Favorites“, mirip tombol “Saves/Simpan” di Instagram, di TikTok Anda dapat menyimpan lagu ke akun dan tersimpan pada bagian koleksi. Apabila suatu waktu mau memakainya tinggal gunakan di Video Editor nanti.
Salah satu trik rahasia di akun TikTok Pro ada pada bagian tab “Analytics”, di bawah tab “Followers” coba gulirkan layar ke bawah untuk mengetahui lagu atau konten dengan musik yang paling sering didengarkan dalam sepekan terakhir. Jadikan referensi ketika Anda membuat video berikutnya.
Sebenarnya algoritma TikTok ini bersifat dinamis, maksudnya bisa berubah kapan saja, berkembang dan menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Paling tidak, dengan memahami cara kerja algoritma TikTok dan hal apa saja yang harus dilakukan untuk menjangkau lebih banyak audiens bisa menjadi titik balik popularitas video, semua kembali lagi ke semenarik apa konten yang dibuat.