SNH48 Bubar? Alasan Kuat Kenapa Hal Itu Bisa Terjadi

Di tengah hiruk-pikuk kepercayaan diri mereka usai melenyapkan mayoritas lagu AKB48 ketika menggelar ajang tahunan “Request Time Best 50”, grup idola SNH48 justru diisukan bakal segera bubar.

Kabar bubarnya SNH48 tersebut muncul melalui media sosial Tiongkok, China Weibo yang sampai kini masih menjadi topik hangat di kalangan penggemar.

Walau terdengar tidak masuk akal, mengingat SNH48 sedang dalam puncak kejayaannya usai merilis 300 lagu orisinil terbaru atas kerjasama dengan penulis lagu asal Amerika Serikat, Glen Ballard.

Tapi “SNH48 Bubar” bisa saja terjadi sewaktu-waktu, dengan berbagai faktor diantaranya:

Alasan Kenapa “SNH48 Bubar” Bisa Terjadi

Konflik Internal

Pertikaian antara Huang TingTing vs Li YiTong merupakan kasus kecil dan sedikit dari banyaknya konflik internal tubuh grup SNH48. Nih: Kronologis Kasus Huang TingTing vs Faka.

Banyak kok member lain yang berkelahi satu sama lain namun tidak terekspos, atau diekspos tapi ya begitu fans terkesan nggak peduli lagi mungkin akibat terlalu sering.

Seolah seperti syuting drama, sebagian penggemar bahkan menilai konfliknya dibuat-buat alias bohongan demi meningkatkan tensi persaingan dan atensi fans jadi terbawa arus.

Bukan cuma antar anggota, perilaku manajemen SNH48 kepada membernya paling sering diekspos dan kini kesannya sudah tidak peduli lagi.

Kelulusan beberapa anggota seperti Ge Jiahui dan graduate-nya Ju Jingyi dinilai sebagai degradasi kualitas SNH48 yang selama ini melekat berkat bakat kedua gadis Shanghai tersebut, .

Hipotesa fans, manajemen dianggap hanya mementingkan bisnis dan memanjakan investor sehingga kualitas SNH48 yang dulu pernah dipuja publik negara tetangga kini semakin pudar.

Jika kalian berpikir jadi artis dan member SNH48 di China itu kesehariannya mewah maka salah besar.

Sudah berkali-kali berita dari media China muncul terkait keluhan sejumlah member mengenai asrama yang tidak layak huni. Misalnya: atap bocor kalau hujan, kasur tidak nyaman dan sempit, toilet duduk kotor jarang dibersihkan hingga sering rusak, staf berperilaku tak adil, dan sejenisnya.

Kontrak Semena-mena

Mungkin aneh buat di negara lain, tapi kayaknya kalau di China sudah biasa bagaimana manajemen atau agensi artis memutus kontrak sesuai kehendak mereka kapan pun dia mau.

Sementara di sisi lain, apabila klien atau artis mau keluar dari suatu manajemen / agensi, maka harus melalui proses dan tahapan yang amat rumit. Jika tidak diikuti prosedurnya, konsekuensi gugatan di pengadilan menghampiri sang artis.

Pemutusan kontrak member sering terjadi di SNH48 Group. Apabila manajemen menganggap seorang anggota telah melanggar poin kerjasama pada klausul kontraknya maka langsung dipecat. Simak: Kronologi Pemecatan Shi Qin dan Zheng Yangying CKG48.

Ingat bagaimana kasus anggota senior SNH48, Zhao JiaMin (Savoki) melawan manajemennya sendiri di pengadilan tinggi? Sebelumnya sudah dibahas, nih kalau mau simak artikel kisahnya: Sidang Gugatan Savoki Pada Siba.

Dengan adanya tindakan semena-mena membuat asumsi SNH48 Bubar tidak lama lagi ya bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

Pesaing Menguat

Salah satu faktor mengapa suatu perusahaan mengalami anjlok dalam hal popularitas dan profit adalah karena saingannya semakin kuat, inovatif, dan produktif.

“SNH48 Bubar bisa kejadian kalau mereka tetap merasa puas di zona nyaman, saya hanya memprediksi. Tapi mereka bisa putar balik dan membuktikan bahwa prediksi orang salah.” tulis kolumnis SNH48 Group pada salah satu majalah mingguan Shanghai.

Popularitas PRODUCE 101 China yang berhasil menelurkan grup idola baru seolah jadi tamparan keras buat SNH48.

Kebanyakan idol group baru idola para remaja di China saat ini meniru konsep SNH48. Misalnya merilis photopack, acara jabat tangan, hingga menggelar penampilan teater rutin.

Produce 101 China juga akan segera memasuki musim keduanya, bahkan santer kabar bahwa Tencent bersiap me-rebranding nama jadi Produce 48 China buat musim selanjutnya.

Hal ini diperparah ketika wacana AKS membentuk sister group AKB48 di China dengan nama Team SH demi menarik perhatian pangsa pasar musik Tiongkok.

Ke depannya, rencana AKS ekspansi lebih luas di China bakal segera terjadi dengan hadirnya Team GZ Guangzhou, dan Team BJ Beijing.

Regenerasi Gagal

Jadi ingat bagaimana Adhisty Zara dianggap Overpush, sebab ketika baru dua bulan sejak debut langsung dipromosikan gencar oleh manajemen JKT48.

Walau mendapatkan protes keras fans JKT48, hasilnya terbukti. Mereka tidak begitu panik saat member unggulan seperti Veranda dan Nabilah memutuskan Graduate karena sejak awal sudah ancang-ancang.

Konsep seperti itu kayaknya memang normal dalam suatu idol group, karena tidak akan ada yang bisa menjamin sampai berapa lama member bertahan. Dan satu hal yang pasti, mereka tidak selamanya menjadi anggota grup.

Untuk itu re-generasi dibutuhkan demi menjaga eksistensi idol group. Caranya dengan rutin menggelar audisi setiap tahun, kemudian membantu mengasah kemampuannya, mempromosikannya agar kelak ketika seniornya keluar grup, mereka siap menggantikan posisinya.

Hal tersebut PERNAH terjadi di SNH48, tapi sekarang?

Penggemar cuma menilai gerak-gerik konstan manajemen yang berpola pada nama lawas seperti Ju Jingyi, Huang TingTing, dan Li YiTong bakal jadi bumerang tersendiri bagi SNH48.

Mereka bisa ekspansi, bikin grup baru CKG48, GNZ48, BEJ48, SHY48 sampai rumor terbaru CGT48 dan CDT48. Itu semua demi bisnis.

Seolah lupa grupnya sendiri nggak diurusin.  Manajemen SNH48 lebih mau menuruti keinginan dan menyayangi investor ketimbang sayang sama membernya.

Kalau soal uang sih mungkin nggak ada puasnya. SNH48 terbilang grup kaya raya, investornya saja cukup banyak dari berbagai belahan dunia. Ada nama populer contohnya seperti Warner Bros, Etihad Airways, dan pernah bekerja sama dengan klub sepakbola Manchester City.

Manchester City dan SNH48 punya investor yang sama, dan itu adalah Warner Bros. Perusahaan industri film serta produksi acara televisi terbesar di dunia. Baca juga tentang: JKT48 High Tension.

Fokus mengembangkan member barunya terbilang Gagal. Banyak anggota generasi pertama sampai ke-11 yang tersia-siakan potensi bakatnya karena jarang dilirik apalagi diangkat ke permukaan publik. Tentu saja, akibat manajemen hanya fokus ke bisnis dan cuma nuruti kemauan investor.

Walau terdengar tidak masuk akal, tahun 2019 seakan jadi penentuan bagi Siba Star48 sebagai pengelola SNH48 Group punya dua pilihan: apakah mau berbenah atau siap Bubar di masa depan. Dalam kasus serupa JKT48 mampu bertahan lewat project “RE:BOOST”.

Leave a Comment